Senin, Oktober 10, 2011

Kopdar Masak @ResepMini


Minggu lalu (2 okt 2011) setelah diundang secara langsung oleh Mbak Astrid (@AkuSukaMasak) untuk meramaikan acara Kopdar Masak @ResepMini di Warung Wedangan Jl. Brotojoyo 4D no 15a Semarang yang disupport oleh Kecap Black Gold.

Tadinya ingin pula mengajak beberapa teman dari komunitas Fiksimini untuk ikut bergabung masak. Tapi ya karena lagi pada berhalangan, yasudah terpaksa saya datang sendiri. Bermodalkan perut kosong :9
#dikeplak

Perwakilan dari beberapa komunitas di Semarang juga terlihat ikut meramaikan kopdar masak tersebut. Malah perwakilan dari komunitas Jaringan Rumah Usaha dan dari DotSemarang ikut meramaikan masak bersama.

Mbak Astrid (kiri) dan Thia sedang masak..... atau lagi curhat?? #dikeplak

Masakan Andalanku menjadi tema yang diangkat dalam kopdar kecap ini. Astrid memasak Spaghetti Ayam Kecap, Thia dari DotSemarang memasak Udang Galau, dan Sri dari JRU memasak Ayam Teriyaki disertai sup tahu ayam yang memang sangat pas dinikmati bersama dengan nasi gratis hangat.


Dan setelah masakan selesai, semua terpaksa menjadi juri dan mencicipi masakan sambil berkomentar yang bagus-bagus, karena para peserta masih membawa wajan panas dan pisau di kedua tangan mereka. Tentunya sambil icip mengicip masakan dilanjutkan dengan ngobrol seru dan berbagi ilmu mengenai tips-tips memasak, terutama dari @AkuSukaMasak.

Masakan hasil dari Mbak Astrid dan Thia :D  
Selain acara kopdar masak, Kecap Black Gold juga mengadakan lomba di Facebook Fanpage-nya yang bertema Masakan Andalanku dengan hadiah renovasi dapur senilai 50 juta rupiah lhoo :D *brb ikut lomba*


Kamis, Oktober 06, 2011

belum punya judul #15HariMenulisDiBlog

"Untung tadi kita sempet lari! Gak jadi kepergok deh. Hahaha."
Ujarmu polos, sesaat setelah kita dapat tempat duduk di warung yang sedang ramai itu.
Dan kau mulai bisa berceloteh lagi.

Ya, kau memang tak pernah ingin ada yang memergoki kita jalan berdua.
Matamu tak pernah berhenti bergerilya saat kita di keramaian.
Langkahmu cepat seperti kuda Diponegoro telat datang ke perang.
Walau tentu wajahmu tak seperti kuda.
Justru seperti Cinderella yang datang ke pesta dansa, tanpa disiksa ibu tiri terlebih dulu.
Cinderella yang sempat facial ke salon sebelum datang ke pesta.
Cinderella yang wajahnya segar, alih-alih seharian lelah mengerjakan pekerjaan rumah.
Sempurna, tanpa cela.

Maaf, kalo sudah membahas kesempurnaanmu, aku suka salah fokus.

Dan seperti jendral perang pula, kau telah menyiapkan seribu alasan untuk menyangkal kehadiranku.
"Bukan! Ini adikku kok" , cetusmu.
bahkan mungkin kalo orang masih tidak percaya,
ya iyalah gak percaya, kita bahkan juga gak mirip sama sekali.
Sepupu jauh dari luar kota adalah peran terakhir yang mungkin akan kumainkan.

Tapi tak apalah.
Aku tak pernah mempermasalahkan kegiatan lari-kejar-tayang kita ini lebih lanjut.
Toh jika kita cuma berdua, itu lebih baik.


"Tadi kira-kira mereka liat kita gak ya??" , lanjutmu, masih penasaran.
"Gak ngerti. Mereka yang mana aja aku gak tau."
"Yang tadi, cewek dua pake baju biru sama ijooo.."
"Gimana bisa liat, aku langsung kamu tarik gitu -,-"
"Hahahahaha", tawamu tengil.

Tak lama pesanan pun datang.
Baguslah, kita tak perlu berdebat soal temanmu-pakai-baju-apa-dan-dimana lagi.
Aku lebih suka membahas tentang kita berdua saja.
Dan kini kau pun malah mulai asik mengacak-acak menumu sendiri.

"Kok gak dihabisin telurnya? Gak suka pedes?" , kulihat ada potongan cabe di situ.
"Suka dong! Cewek kalo suka makan pedes bagus tau. Memperlancar produksi ASI."
"-,-"
"Aku memang porsi makannya dikit. Pokoknya kalo makan sama aku harus siap makan dua porsi. Kamu abisin ya?? Kan sayang makananku kalo kebuang."
"Katanya sayang kebuang, tapi gak dihabisin sendiri."
"hahahaha" , tawamu, tetap tengil.







Mungkin kau tak pernah menawarkan hatimu, ataupun sedikit membuka pintunya. Tapi sorotmu ikhlas saat kau sodorkan separuh telur dadar itu. Terimakasih :)

Selasa, Oktober 04, 2011

O.. Oo.. Siapa Dia?? #15HariMenulisDiBlog

Kenangan gue saat masih di taman kanak-kanak mungkin terhenti hanya pada seputaran orang.
Iya. Hanya segelintir orang yang memang temen deket gue waktu itu.
Misal saja: Wicak dan Indra, yang selalu duduk disisi dan kanan gue.
Iya, gue dari kecil juga udah egois. Maunya duduk tengah. #sikap

Kemudian perjalanan pulang yang mengharuskan menyebrangi jalan raya,
membuat ibu harus selalu menjemput anaknya ini.
Tak tega anaknya menyebrang jalan sendiri.
Dan saat pulang bersama ibu, pasti ibu jalan bersama ibu-ibu lain.
Salah satunya ibunya Nana.
Yang mungkin justru lebih banyak kami jalan berempat.
Ibu kami saling mengobrol, kami berdua hanya diam. Sambil tetap berjalan beriringan.
Ya, ritual pulang bersama Nana setiap harinya ini lah salah satu memory paling kuat saat gue masih TK.

Hingga akhirnya kami semua masuk SD.
Dan bahkan gue harus pindah rumah.
Itulah saat terakhir mungkin gue ketemu Nana.
Yang mana wajahnya aja gue gak inget -,-


....... 9 tahun kemudian ........


Hari pertama masuk STM.

"Elok? Lo Elok kan?" , beberapa mata ngeliatin gue.
Iyalah, siapa coba yg tiba-tiba berani sok akrab sama Elok, cewek tercantik se-jurusan. #cailah

"Heem, aku Elok. Siapa ya??"
"Imam, Lok. Temenmu ngaji dulu"
"Oh kamu to. Yang anak RT 9 itu kan?"
"Hooh.."

Udah sih, gitu doang.
Intinya Elok adalah tetangga gue dulu, jaman masih tinggal di rumah lama.
Jaman gue masih TK.
Dan jaman...

"Eh, Lok. Lo temennya Nana bukan??",
Tiba-tiba gue teringat nama itu.
Udah hampir 10 tahun, sejak nama itu terakhir disebut.

"Iyo. Nana yang rumahnya belakang tukang bakso itu kan?"
"Hooh.. Temen TK-ku itu. Sekarang kayak apa ya bentuknya? Hahaha"
"Liat aja gih fesbuk-nya. Ada di list-ku."
"Oh iyaa.." #tepokjidat

............ malam harinya ............


 "Oh ini Nana sekarang?? Lucu, pake krudung lagi sekarang."
batin gue malam itu.

Tak lama laptop gue matiin.
Paketan internet abis cyiin. #lah


.......... keesokan harinya ..........


"Eh Lok, fesbuk Nana udah ketemu dong."
"Hooo.. Terus terus??"
"Yaudah sih, pengen tau aja."
"Halah.. Naksir ya? Naksir ya?? CLBK ya??"
"Wooo... Enggak dong. hahahaha"
Lalu kamipun hanya tertawa mengingat masa-masa kecil kami dulu.

Dan kenangan selama hampir 10 taun, kembali terbang tak tersisa.





"Nana bukan tipe gue sih ternyata", lanjut gue dalam batin.
#diinjek-injek #samapembaca #cailahpembaca

Kerudung merah jangan sampe lepas #15HariMenulisDiBlog

Pagi ini, dengan sangat terpaksa gue bangun pagi.
Ya, pagi ini adalah jadwal gue untuk ikut test masuk saringan mahasiswa baru.

Dengan muka males, ya males lah, biasanya jam segini masih tidur.
Gue sudah duduk di kursi yang memang sudah jadi jatah gue duduk di situ.

"Udah setengah delapan, napa masih banyak yang kosong gini??"
Padahal jadwal yang tertera, tes dimulai jam setengah delapan. Lah. -,-

Akhirnya ya dengan bengong, gue cuma ngeliatin sekitar.
Ada yang masih aja sibuk belajar sampe sekarang.
Ada juga yang kayaknya grogi abis.
Ada yang...

seketika gue ambil ponsel, dan mengetikkan beberapa pesan ke "group chat".

"KERUDUNG MERAH SEBELAH KIRI... "
"#eaaaaa"
'Pepet terooos..'
"YANG INI LUCUNYA NAUDZUBILLAH"
"apaan sih lu ah -,-"
"eh bentar, ini tes-nya mau mulai"


.............. 2 jam kemudian ...................


"Udah selesai tweeps.."
"Gimana bisa tadi ngerjainnya?"
"Udah jangan tanya-tanya tes-nya dulu, ini kerudung merah diapain nih??"
"-,-"
"Ini gue lagi jalan, persis di belakangnya. Lucu sih, tapi kok... KOK MIRIP MANTAN SIH??"
"Ngahahahaha.. mungkin emang selera lo yang kayak gitu :))"
"Serius mirip banget... T,T"
"Udah ajak kenalan, buru."
"Tapi masak gue ajak kenalan cuma karna mirip mantan, gak etis lah"
"Alah, banyak alasan lu"
'Iyaa.. cepetan kenalan. Lumayan kan, nanti masuk kuliah udah plus gandengannya ;;)'
"Tapi aku maluu mau kenalan :''>"
"Laki gak lo... kalo laki ajak kenalan."
'Ayo! Tunjukkan kejantananmu (?)'
"Bentar..."



"Yah, ini gue udah di parkiran. dia ilang.."

Senin, Oktober 03, 2011

Not such a good way to start a day..

Tiba-tiba gue terbangun jam 3 kurang 10 menit.
15 menit lebih awal dari waktu alarm yang telah gue pasang.

Tak lama ritual pertama gue mulai, solat.
(tanpa bermaksud riya')
Bukan, bukan solat tahajud. Hanya solat Isya, yang sengaja ditunda.
Gue emang lebih suka solat pas malem. Sepi, lebih tenang.
Atau mungkin setan di diri gue aja yang menang, yg menyuruh gue menunda-nundanya.
entahlah..

Well, kemudian gue mulai ke dapur.
"masak mie aja lah, males ngangetin sayur" , batin gue saat itu.
Iyalah.. orang bangun sendiri, mau ngomong sama siapa.

Lalu gue ambil satu mie goreng.
Gue buka, dan mulai direbus.
hingga..

"Loh?? Kok Indomie sih?? Kirain Mie Sedap"
Iya. Dari 6 tumpukan mie. Gue justru mengambil 1 mie yang berbeda.
Yang justru gue kurang suka.
tapi ya sudah lah, udah kebuka juga.

Prosesi masak pun berjalan lancar.
Hingga mie yang direbus sudah matang, dan bumbu udah gue siapkan di piring.
Dan gue mulai tiriskan itu mie.
Pake saringan, jadi mie-nya ketinggal di saringan, airnya kebuang.
Lalu tersisalah panci kosong di tangan kanan, saringan penuh mie di tangan kiri.
Perlahan gue taruh panci kembali ke atas kompor.
Lalu mulai menuang mie ke dalam piring.
Sebelum...

Panci yang gue taruh tadi ternyata gak imbang, berat di gagangnya.
Dengan posisi kosong, oleng lah ia.
Lalu terjatuh..
*TANGG!!!*
Suara logam panci beradu dengan lantai.

Gue kaget, reflek menghindar agar gak terkena panci panas.
Hingga membuat saringan penuh mie yang gue bawa di tangan kiri,
ikutan numplek...
semua..
iya, numplek semua..

duh.

Dengan bingung, gue ambil itu mie panas, mau gue taruh lagi di atas piring.
dengan tangan kosong...
"Njrit. Panas!"
yaiyalah... panas.

Setelah gue ambil, dan gue lap sisa-sisa yang ada di lantai,
ternyata orang rumah jadi pada bangun karna kebisingan tadi.
"Lho?? Mie-nya kamu ambil lagi? buang buang.. udah jatuh juga"

Gue cuma bisa bengong.
yaudah lah nurut aja,
akhirnya gue buang itu mie, gue masak lagi.
*sigh*




mungkin malaikat menang dengan membangunkan gue lebih awal,
tapi setan tak tinggal diam dan membiarkan gue makan dengan tenang.

Minggu, Oktober 02, 2011

Gotcha... #15HariMenulisDiBlog

Berawal dari rutinitas kerjaan yang membuat gue terbiasa menatap layar monitor 12 jam per hari.
Gak ada yang spesial, kecuali sesekali mengintip twitter yang entah kenapa penghuninya tak pernah berhenti berceloteh.
Ya sesekali sih berhenti, kalo server twitter lagi down. #yakaleee

Hingga suatu hari nama itu muncul.
Sebuah nama akun yang entah dapat mukjizat darimana,
memakai foto seorang bidadari di kolom avatar-nya.

Hari pertama..

Hari kedua...

Hari ketiga...
Entah kenapa nama itu semakin sering muncul,
dan entah kenapa aku semakin sering pula memperhatikan setiap yang ia ketikkan.

Hari keempat..

Hari kelima..

Hari keenam..
"Ciyeeh.. anak kebo udah bangun aja jam segini", sapaku.
hebat, kini aku malah hafal jam tidur dan bangun tidurnya.

Hari ketujuh..

Hari kedelapan..
"Makasih ya. Postinganku kamu masukin blogmu", sapanya di pagi itu.
Oh, dia ternyata juga mulai mengintip blog-ku.
Sama seperti yang kulakukan beberapa hari ini, membaca blog-nya, hingga habis.


Hari kesembilan..


Hari kesepuluh..
Entah kenapa hari ini ada sesuatu yang agak aneh dengan twitter-ku.
Dan karena merasa dia lah teman twitter yang paling kukenal, aku mulai menyapanya:
"Ini twitter-ku kenapa ya? Kamu ngerti?"
Dia pun membalas dengan cepat,
"Hah?? Emang kenapa?" 

..... 15 menit .....


..... 30 menit .....


Tak kunjung ku balas sapaannya.
Namun jemariku bergerak, mulai mengetikkan sedikit pesan, di kolom "direct message"-nya.
"Maaf, sinyalku lagi jelek, mau ngetwit susah. Kamu SMS aja, nomerku 085740144245"

Tak lama, layar ponselku pun menyala.
Sebuah pesan nampak di layar.

From: 085742293105
Mssg: Ini aku. Gimana twitter kamu? Udah beres?




Yak, akhirnya ku tau nomer ponselmu..

Jumat, September 30, 2011

Tumben, kamu ngajak jalan.. #15HariMenulisDiBlog

Setelah hari kemarin, ikut permainan #15HariMenulisDiBlog. Gak lengkap kalo gak ngikutin tema pada hari berikutnya.
 Dan tema hari ini adalah... #Jengjeeeng
Malam Minggu.


Dan mungkin gue punya beberapa cerita yang bisa dibagi.
Cuma cerita aja lho yaaa.. gak ada niat curhat.
*penyangkalan yang sepertinya pada gak akan percaya*



Dimulai pada suatu sabtu siang, gue masih bekerja seperti biasa.
Ya, sebagai software developer pada sebuah perusahaan swasta.

Setelah beberapa hari lembur... #fuckyeahLemburUnite
Tentu hari ini merupakan saat-saat yang sangat dinanti.

Dan tiba-tiba layar ponsel gue menyala, gue baca pesannya:
"Nanti malam jalan yuk"

"Kamu pengen kemana emang, Tuan Putri?"
balasku, dengan nada agak dimanis-maniskan, seperti yang biasa kulakukan kepadanya, belakangan ini.

"Terserah kamu..."

"Lah... -,-"

Ya kira-kira seperti itu lah pesan yang saling kami kirimkan, begitu pula emot yang saya tulis, sama persis.

Gue mulai mencari ide akan kemana nanti malam
Hingga entah gimana suatu nama muncul di sudut kepala gue.
Sebuah toko buku import bekas.
Ya, sudah import, bekas pula.

Dan akhirnya gue putuskan mengajak dia kesana,
dan dia pun setuju.


Seperti biasa, sebagai pria gue selalu tepat waktu. #benerinkerah
Dan pukul setengah tujuh malam, kami sudah masuk di toko buku itu.
Memang sih, agak sepi. Mungkin karena letaknya agak nyempil di sudut kota.
Nuansanya bagus, walau agak kurang dalam penerangan di beberapa bagian ruangan.
Kumpulan buku-buku yang tentunya membuat kami agak terkagum-kagum.
Karena memang buku disini gak pernah kami temui di toko buku konvensional lainnya,
contoh toko buku konvensional: (sebut saja) Toko Buku G.
Gramedia
#lah


Setelah melihat-lihat sebentar, tiba-tiba sang penjaga toko menegur kami.
"Mas, mbak, maaf. Toko sebentar lagi mau tutup"
Kami *sedikit bersamaan* : HAHH??

Ternyata memang toko tersebut tutup pukul tujuh malam, dan gue gak tau itu #lah


Di tengah perjalanan, sambil sedikit menertawakan bodohnya kami.
*Yakalii tokonya sepi sama gelap, orang udah mau tutup -,-*
Gue sedikit membuka pembicaraan..

"Kok tumben, kamu ngajakin jalan??"

"Gapapa. Aku gak enak, kemarin-kemarin aku selalu gak bisa kalo kamu ajak pergi. Lagian kebetulan pacarku juga lagi ada acara di kampus"

..................
#deg

Kamis, September 29, 2011

Bersepeda di Kamis pagi

Pagi ini, dengan keinginan sangat kuat (setelah belasan orang bilang: Lu kok tambah gendut sih)
Gue putuskan buat berolahraga demi terciptanya kondisi badan yg kondusif dan posesif #lah

Tadinya mau lari-lari aja, secara emang lari lah olahraga yang paling cocok kalo buat ngurusin badan.
Tapi mengingat kondisi tulang belakang gue yang agak gak beres, jadi takut aja kalo olahraga yang berat-berat.
Maka... bersepedalah saya!

Pertama gue tentukan rute yang agak jauh, oke, maksud gue emang BENERAN jauh.
Karena tubuh ini emang harus dipaksa, biar gak manja, gak minta ini itu, gak suka rewel apalagi cerewet tanya kita lagi dimana dan ngapain. #lah #lahlagi

Dengan ngambil rute jalan raya yang lagi rame-ramenya, yang tentu akan banyak dede-dede lucu lagi berangkat sekolah
*ehem* *maaf* *kembali fokus*
Disini gue mulai merasa bahwa jalur sepeda itu perlu banget demi kenyamanan pesepeda.
Apalagi saat jalan rame-ramenya gini, suka ada motor yang mepet kita gitu demi bisa manuver kanan kiri.
Belum angkot yang suka tiba-tiba motong jalur sebelah kiri dan tiba-tiba pula berhenti.
Ya walau mungkin dampak yang terjadi saat sepeda nyusruk gak seberapa bila dibanding motor, mobil, truk apalagi kereta nyusruk.
Tapi tetep, malunya gak sebanding, dan pasti omelan yang diterima dari pengguna jalan lain juga sama. Sama-sama ngeselin.

Juga kesadaran warga pengguna jalan lain yang masih juga kurang.

Jadi gini,
Waktu lagi melintasi turunan jalan, otomatis kan sepeda saya cepet kan ya. Ya walau rem standby terus di kedua tangan.
Alkisah, *caelah, alkisah* Ada bapak-bapak lagi jalan kaki mau nyebrang, sambil nunggu jalanan sepi.
Dan yang salah mungkin definisi sepi menurut dia, yaitu: Sepi adalah saat tak ada KENDARAAN BERMOTOR yang melintas.
Karena..
Saat sepeda gue berjarak kurang lebih 20 meter dari beliau, dan dengan kecepatan 30km/jam.
DIA MALAH NYEBRANG DONG!
Lah, sepeda sih sepeda. Tapi kalo lagi kenceng ya susah juga kan ngeremnya.
Yang ada sempet liat-liatan bentar, enggak, dia gak keren. Botak sih.
#dijitak

Setelah sampai di sekitaran Simpang Lima dan Taman Mentri Supeno, Semarang.
Ya gue istirahat dulu lah, sambil muter dikit-dikit mengitari taman.
Yang ternyata juga dibangun skate-park di dalamnya. Uwooo.. *tepuk tangan*
Tapi sayang..
Bukan, bukan aku sayang kamu..
Sayang aja, kondisi skate-park terlihat kotor. Ya walau hanya kotor rimbunan daun dan beberapa genangan air, tetep aja buat gue mikir: Ini yang maen skate gak ada yang sadar kebersihan apa? Bawa sapu kek, bersihin.
Tentunya sebagai bentuk terimakasih juga kepada Pemkot Semarang, yang gak ada angin gak ada hujan, tiba-tiba membangun fasilitas umum beserta beberapa lapangan olahraga di tengah kota.
Toh, kita juga yang seneng kan kalo fasilitasnya tetep bersih dan enak dipakai?
Ya kan? Ya kan?

Itu daun, bukan roti, apalagi kepingan hati #apeuu

Jumat, September 16, 2011

INI GIMANAA??

Ini blog ane berantakan ya?? Iya kan iya kan??
Ada yang bersedia ngeberesin?
Tolong laah.. ayo laah..



*udah mau bilang gitu doang, gak penting pisan* :p

Senin, Agustus 01, 2011

Bulan Puasa = PDKT

Ehem.. Selamat malam semua, sekali lagi sebagai blogger yang sekarat sakau kritis, alangkah gue juga pengennya menyikapi dan turut berbagi pikiran terhadap hal-hal yang lagi terjadi di Indonesia kita ini akhir-akhir ini.
 

Sesuai judul aja sih, Bulan Puasa = PDKT. Yap, per tanggal 1 Agustus ini emang bertepatan sama bulan Ramadan yang tentunya bagi umat muslim. kami diwajibkan buat berpuasa. Dan oke, karena udah pasti udah ada jutaan ustad dan pak haji, atau bahkan artis dan habib atau apalah itu yang menjelaskan mengenai bulan puasa dan PDKT.... kepada Tuhan. Tapi sebagai abegeh remaja normal. kali ini gue akan ungkapkan korelasi antara bulan puasa dengan kelancaran PDKT kalian sama gebetan. Uhuy bukan? Uhuy!

#halah

Yang bilang karena bulan puasa so hubungan percintaan jadi seret karena gak bisa deketan, gak bisa gandengan, gak bisa pelukan, pandangan mata aja bikin berkurang pahala puasa, dih.. NORAK LO! MESUM LO! #lah #gaksante

ehem.. maaf, saya kebawa perasaan

Asal tau aja sih, sebenernya bulan puasa bisa jadi momen yang uhh.. pas banget kalo mau PDKT, ya asal tau poin-poin pentingnya aja sih. Dan karena gue lagi ngejar postingan blog baik hati, gue bocorin dikit nih beberapa poin-poin tersebut ;;)

1. There were SO MUCH chance and ways just to say 'hello'
Bayangin deh, mulai dari melek mata sahur sampai tidur lagi, mari kita sebutkan satu persatu :
-ngebangunin sahur
-ngucapin selamat sahur
-ngucapin selamat puasa
-ngingetin solat subuh
-nyuruh tidur lagi kalo masih ngantuk
-nyuruh bangun
-nyuruh kepasar
-nyuruh nyuciin motor
Lah?? malah ngawur. Ya intinya itu, kalo paling dihari biasa kita cuma bisa SMS/BBM : "udah makan? jangan telat makan ya" , sekarang ada puluhan pilihan kata yg bisa kalian pilih


2. Lebih banyak waktu luang.
Kalo poin ini lebih cocok buat kalian yang salah satu atau keduanya adalah tipe orang yang aktif, jadi hanya bisa dihubungi kalo lagi santai di rumah. Kebayang kan, biasanya balik dari sekolah, atau kampus atau kantor udah sore atau bahkan malem, terus ngobrol eh baru berapa menit dianya molor. #tepokjidat
Nah, waktu bulan puasa akan ada banyak waktu luang yang bisa kalian manfaatin. Misalnya waktu: 'abis buka puasa', 'abis teraweh', 'abis sahur', belom lagi kalo dia gakbisa tidur abis sahur? #kedipkedip ;;)


3. Bisa pake gratisan subuh-subuh!
Bilang gue norak, tapi bener kan masih ada yang pake begituan?? #menatapsinis o_O
dan saat bulan puasa adalah saat dimana kalian bisa pake itu bonus buat sekedar ngebangunin dia sahur atau ngobrol sampe pagi abis sahurnya. Lagi PDKT aja sih, gak perlu mahal-mahal juga kan? ;;)


4. Never ending stories
Cerita seputaran bulan puasa, mudik, lebaran adalah cerita yang mungkin mau diceritain sampe kapanpun gak ada abisnya. Dan ini bagus banget buat bahan obrolan. Mengingat kalo semakin seringnya kita ngobrol maka kehabisan bahan obrolan akan semakin sering terjadi, dan sebelum garing, voila.. rentetan pengalaman bulan puasa dari jaman Hitler ngaji alif ba' ta' bakal jadi cerita seru yang gak akan ada habisnya.


5. Banyak acara.
Berani taruhan, selama puasa pasti buaanyak yang ngajakin buka puasa bareng. Mulai dari temen SD, SMP, SMA, temen kuliah, keluarga besar, temen twitter, temen band, temen... apapun lah. Iya kan? iya kan??
Jadi punya banyak alesan kan kalo mau ngajak pergi, apalagi buat yang biasanya malu-malu untuk sekedar ngajak jalan atau makan. Nah, apalagi kalo itu juga kopdar buat pertama kali, bisa sih dijadiin alesan ngajak dia: "Ayo temenin. Aku gak kenal mereka juga sih. Mau ya temenin ya?" , dan begitulah semacamnya :3
Tapi jangan sampe kayak gini juga: "Aku ada acara buka bersama sana sini nih, tapi gak ada duit. Bayarin ya.. kan kita lagi PDKT, bagus loh buat hubungan kita". dih, miskin. #lah



Yak, gebetan boleh dikejar. Tapi puasa tetep harus lancar.
Selamat malam! :D






NB [edited] : *baru sadar kalo postingan ini enggak banget, tapi ya udah ke-publish juga sih* #jogetjoget

Sabtu, Juli 30, 2011

Night (Bicycle) Riding

Masih dalam rangka hari-hari menganggur sedunia. Kemaren sih diajakin Aji buat sepedahan malem-malem. Yakali kalo sepedahan subuh-subuh masih ngantuk juga *udah, gak usah diterusin*

Karena beberapa temen ada yang mesti balik sebelum jam 9 ya jadilah sepedahannya deket-deket. Lagi-lagi kita muter seputaran Kota Lama doang. Ya daripada bengong, dan setelah beberapa saat sadar kalo henfon ada fitur kameranya juga. So here they are...


seputeran Polder Tawang dengan background gedung stasiun :)


 


lagi dan lagi... Tugumuda lagi

Selasa, Juli 26, 2011

2 bulan

Kalo baca judul pasti pada langsung nyamber: "Hah?? Itu anak siapa?? Kok udah dua bulan aja?"
Picik kalian, pait! #lah

Udah dua bulan sejak resign dari kerjaan.
Udah dua bulan juga sejak terbiasa menjadi makhluk malam, bangun siang, gegoleran sepanjang hari.
Dan seperti biasa reaksi yang didapet setelah tau gue resign adalah: "Lah? Kok resign sih? Kan sayang, cari kerja susah..." ,  and so on.
Yap, ini sebagian kecil dari rencana yang sudah digembor-gemborkan di awal postingan blog ini, yaitu tentang:
K-U-L-I-A-H



Entah sih, lagi gak pengen ngebahas soal kuliahnya. Lagi pengen ngebahas apa ganti yang didapet dari ngelepas pekerjaan itu sendiri.
Yap, resign dari tempat kerja itu seperti melepaskan diri dari inang yang selama ini memberi makan kita.
Melepaskan diri dari sesuatu yang selama ini menjadi pusat kehidupan kita.
Gimana enggak pusat kehidupan??
Mulai dari melek sampai tidur lagi, atau bahkan gak sampe tidur nyenyak udah harus melek lagi.
Dari awal bulan sampai akhir bulan.
Dari gak punya duit, sampe punya duit bentar trus jadi gak punya duit lagi.
Dari saudara, teman, kenalan, gebetan, pasti pertanyaan pertama dari barisan perkenalan adalah : "Kerja dimana?"

dan..
now I'm free

Seperti yang tertebak, saat kita tak lagi memiliki pusat, all we have to do just haaa...nging around :D #nyengirlebar
Seperti air yang terpusat di dalam wajan, lalu dengan mudahnya dipindahkan ke lantai dan meluber kemana-mana.


tumben-tumbenan bisa sepedahan minggu pagi, biasanya juga lembur :3)


duduk-duduk santai di taman sore hari sama temen yang kebetulan mampir dari Jakarta  


*sesi curhat..... dimulai*


jalan-jalan malam di seputaran Kota Tua, Semarang

 berasa di luar negri gak sih. :3






bengong....... *hening*




NB: Yakali, kalo gue adalah pria dewasa berumur 30-an tahun dengan satu istri dan beberapa anak yang harus dinafkahi, gak akan sesantai ini lah hidup setelah resign dari kerjaan. Viva la the boys!

Photo by Adit dan Ade

Minggu, Mei 29, 2011

The Books

Barusan abis jalan
biasa lah, malem minggu

ahem

Berawal dari sms :
"Dong, main yuk"
"Main kemana?"
"Terserah"
"Yaudah, ke toko buku 'The Books' aja nanti"
"Oke, terserah yg jemput"
"Sore apa malem?"
"Tapi aku belum mandi"
"Yaudah ab

kayaknya udah mulai kepanjangan deh



Intinya barusan abis ke "The Books"
sebuah toko buku yg bisa dibilang jual buku secondhand
tapi katanya import
iya sih, sepanjang mata memandang bukunya english semua

tapi sayang

karena gak pernah kesana, jadi waktu kesana udah mau tutup
beberapa ruangan udah dimatiin lampunya
padahal masih jam 7 malem
yaiyalah, jam bukanya 9pagi - 7malem

Jadilah kami berkutat di rak-rak buku anak-anak
yg notabene ruangannya masih terang
dan serius, bukunya lucu-lucu :D



Nyesel sih kenapa gak gue foto tadi
mau gue jelasin satu-satu juga pasti kurang ngena lucunya
nanti deh gue susul di postingan berikutnya
judulnya "The legend of The Books"

halah



Oh iya
Ini posisi gue di Semarang
jadi yg pengen tau The Books itu kayak gimana
buruan aja ke Jl. Dorang no.7

Daerah mana tu??
Daerah kota Tua
kalo dari Pemuda, di perempatan Hotel Metro, belok kiri
terus lurus aja sampe ketemu simpangan rel kereta
abis nyebrang, langsung belok kiri
jalannya sebelahan sama rel kereta
Nah, The Books ada 20 meter dari simpangan itu

Gampang kan?
Iyaa gampang
Yang gak gampang itu bikin kamu jadi cinta lagi sama aku

halah



Oke, goodnight everyone
NB: sebenernya ini cuma mau coba posting dari henfon. Muahahahaah :))

Sabtu, Mei 28, 2011

hidup itu.....

masalah itu kayak rasa laper
abis sarapan, siang laper lagi
siang makan, sore laper lagi
and so on..
seperti masalah yg dateng kayak metromini di jakarta
gak pernah abis



kadang kita juga males makan
mau beli, tapi bokek
bikin sendiri, gakbisa masak
minta masakin istri, nikah aja belom
minta masakin pacar, eh jomblo*
*mungkin jomblo adalah masalah utama kenapa orang-orang kadang males makan
  haiss

tapi gimana pun tetep harus makan
itu kebutuhan
dan keharusan



Masalah juga gitu
kadang paling males nyelesaiin masalah
mending ditinggal tidur
biar waktu yg menyelesaikan
*behh
tapi ya tetep
menyelesaikan masalah itu keharusan
juga kebutuhan



Seperti kata orang-orang sih :
It's ONLY hard to face your problem, when the problem is your face


Rabu, Mei 25, 2011

Living a life that I can't leave behind..

Every time I think of you

I get a shot right through into a bolt of blue

It's no problem of mine, but it's a problem I find

Living a life that I can't leave behind





There's no sense in telling me

The wisdom of a fool won't set you free

But that's the way that it goes and it's what nobody knows

And every day my confusion grows


I feel fine and I feel good

I feel like I never should

Whenever I get this way, I just don't know what to say

Why can't we be ourselves like we were yesterday


Every time I see you falling

I get down on my knees and pray

I'm waiting for that final moment

You say the words that I can't say


-Bizarre Love Triangle-
Ps: Gue lebih suka versi dari Jewel, dengan judul Everytime I see you falling

Rabu, Mei 11, 2011

I do smoking...

Long time no see guys...

Well, untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan ini mendadak exited untuk ngeblog lagi. Dan entah kenapa nafsu ngeblog itu lebih dahsyat kalo ngetiknya di warnet, daripada di rumah. #sigh




Actually, sekarang jam 2 pagi. Dan gue masih di luar.
Belakangan kelabilan gue makin menjadi-jadi. Yap, seperti taun lalu, masalah kuliah kembali menjadi problem utama pada pembahasan ini *lo kira ini bimbel Chuk, pake pembahasan pulak*

Dan beberapa problem remaja pada umumnya, misal : Putus cinta
*JENG JENG JENG!!* *jangan perhatikan foto di bawah postingan ini* *masa itu sudah lewat* #sigh

Jadilah gue yg jadi sering merenung, suka keluar malem padahal juga cuma nongkrong doang. Tapi serius, gue suka. Enak aja gitu suasana Semarang malem-malem yg tenang. Dan tentunya : BANYAK LAMPU KOTA! :D




Oke, biasanya gue kalo main malem sama temen sih. Sekedar 3-4 orang sambil makan di angkringan. Tapi kali ini ya karna labilnya kumat jadilah gue ngeloyor sendiri.

Dan kenapa judulnya 'I do smoking' ??
Belakangan, gue jadi pengen nyobain ngerokok. Tadinya sih ya karena lagi labil, trus ngeliatin orang-orang yg kalo lagi stres bisa jadi tenang kalo ngerokok. Tapi ya faktanya sih, gue bisa melewati masa labil itu tanpa rokok.

*Terus kenapa lu ngerokok, Chuk??*

Ya dari dulu, gue gak pernah ngerokok. Dan gakmau ngerokok juga. Tapi pada akhirnya entah kesambet setan dari mana, gue pengen mencoba. Iya, cuma pengen tau aja rasanya.
Jadi suatu saat kalo ditanya : Kenapa lo gak ngerokok? Tau darimana kalo gak enak? Emang pernah ngerasain?
Dengan lantang akan gue jawab : Iya pernah. Dan gue tetap memutuskan untuk gak ngerokok. Ya at least social smoker lah *eeaaa* *dasar gak berpendirian*




Tadinya agak takut juga mencoba. Denger pengalaman temen, dia pertama kali ngerokok langsung batuk-batuk gak karuan. Tapi ya gimana dong? Masak gini aja gak berani? Gimana mau ngelamar anak orang? *haiss, ketinggian Chuk*

Lalu setelah tekad bulat, yg didahului perut dan pipi yg juga semakin membulat. Mampir deh tuh ke minimarket, beli rokok sebungkus.

Awalnya masih ragu juga buat nyalain, dan cari tempat sepi, jaga-jaga kalo gue batuk-batuk. Kan malu lah kalo diliatin, "Dih, ada ababil belajar ngerokok. Batuk-batuk pula"

Setelah ketemu tempat yg sepi, gue buka deh. Gue nyalain, isep perlahan, hembuskan. Gak batuk, biasa aja. #antiklimaks -,-

Bahkan setelah gue jalan ke KFC, sekedar untuk nongkrong dan baca buku sambil ngisep sampai 6 batang, masih gak nemu tuh enaknya dimana? Kecuali bikin hidung sama tenggorokan panas





Intinya, mungkin ya gue gak akan keterusan jadi perokok aktif yg setiap habis makan harus ngerokok sih (semoga) . Seenggaknya jadi tau, rokok itu rasanya kayak gini. Dan gak enak! :p


Dan di akhir postingan, gue cuma mau bilang...

Wassalamualaikum WR WB.


*udah? penutupnya gitu doang??*
*hooh*

Rabu, Januari 26, 2011

Kamis, Januari 20, 2011

Surat untuk pacarku yg sedang sakit..

Kepada Asa, kekasihku yg saat ini sedang sakit..

Saat aku menulis surat ini, kamu sedang tidur. Dan aku tak tega membangunkanmu hanya untuk memberitahu seberapa diriku sangat mengkhawatirkanmu. Maka aku tinggalkan surat ini agar saat nanti kau bangun dengan kondisi yang sehat, kau bisa tersenyum geli melihat kelakuan pacarmu yg kurang kerjaan ini.

Pacarku, maafkan diriku yg cerewet ini. Selalu mendiktemu untuk makan setiap pagi, meskipun kau telah bilang makan pagi selalu membuatmu mual hingga kita sepakat kau akan makan tiga kali meskipun itu terlambat.

Pacarku, maafkan diriku yg selalu cerewet setiap mendengarmu sedang makan eskrim kesukaanmu. Amandelmu itu sangat bandel, kemarin aku sudah marah-marah sama amandelmu supaya dia gak suka kumat lagi. Tapi sepertinya dia bandel. Dan nanti bersama kita basmi supaya amandelmu tidak lagi mengganggu indahnya duniamu yg selalu kau lalui denganku. Oke, maaf ya sayang ya, aku lebay.


ehem..

Pacarku, maafkan aku juga yg tak jarang marah kepadamu hanya karena kamu pulang malam. Aku tahu kamu juga tak ingin bandel, dan aku hargai itu. Maaf juga bila aku tak bisa menjemputmu saat kau harus pulang malam dan justru marah-marah saat tahu pukul 10 malam kamu masih di jalan. Maaf, aku hanya tak tega melihat bidadari seperti kamu melalui jalan yg gelap dan sepi sendirian. Aku takut..


Pacarku, terakhir aku minta maaf melarangmu pergi terlalu lama. Iya, kamu tak mau aku menganggapmu sakit. Kamu ingin dianggap sehat. Aku tahu, kamu tak mau mengungkit ungkit masalah punggungmu. Iya, punggungmu yg sakit yg aku yakin suatu saat akan sembuh.

Maaf, jujur nafasku ikut tercekat saat hanya bisa mendengarmu tersengal-sengal saat kita bertelefon. Maafkan aku yg hanya bisa cerewet mengingatkanmu. Dan bahkan jika mungkin, ambillah sebagian nafasku saat rongga dadamu terasa berat.

Pacarku, jika sebagian orang diluar sana berkata bahwa Hawa tercipta dari tulang rusuk Adam. Maka aku berani dengan lantang berkata lain, jadikanlah aku tulang rusukmu. Ambillah beberapa ruas tulangku. Atau ubah diriku menjadi setumpuk tulang dan jadikanlah aku penopang tubuhmu yg kecil itu. Ijinkanlah aku, meskipun aku tau kau akan lebih senang bila aku berjalan sambil menggendongmu, daripada kita harus saling bertukar tulang rusuk.


Pacarku, sekali lagi maafkan aku yg cengeng ini. Dan asal kamu tahu, semakin aku tahu kekuranganmu, semakin besar pula cinta dan sayangku untukmu.



Dari Pacarmu yg cerewet,
Imam


semoga kamu cepat sembuh..