Rabu, Januari 26, 2011

Kamis, Januari 20, 2011

Surat untuk pacarku yg sedang sakit..

Kepada Asa, kekasihku yg saat ini sedang sakit..

Saat aku menulis surat ini, kamu sedang tidur. Dan aku tak tega membangunkanmu hanya untuk memberitahu seberapa diriku sangat mengkhawatirkanmu. Maka aku tinggalkan surat ini agar saat nanti kau bangun dengan kondisi yang sehat, kau bisa tersenyum geli melihat kelakuan pacarmu yg kurang kerjaan ini.

Pacarku, maafkan diriku yg cerewet ini. Selalu mendiktemu untuk makan setiap pagi, meskipun kau telah bilang makan pagi selalu membuatmu mual hingga kita sepakat kau akan makan tiga kali meskipun itu terlambat.

Pacarku, maafkan diriku yg selalu cerewet setiap mendengarmu sedang makan eskrim kesukaanmu. Amandelmu itu sangat bandel, kemarin aku sudah marah-marah sama amandelmu supaya dia gak suka kumat lagi. Tapi sepertinya dia bandel. Dan nanti bersama kita basmi supaya amandelmu tidak lagi mengganggu indahnya duniamu yg selalu kau lalui denganku. Oke, maaf ya sayang ya, aku lebay.


ehem..

Pacarku, maafkan aku juga yg tak jarang marah kepadamu hanya karena kamu pulang malam. Aku tahu kamu juga tak ingin bandel, dan aku hargai itu. Maaf juga bila aku tak bisa menjemputmu saat kau harus pulang malam dan justru marah-marah saat tahu pukul 10 malam kamu masih di jalan. Maaf, aku hanya tak tega melihat bidadari seperti kamu melalui jalan yg gelap dan sepi sendirian. Aku takut..


Pacarku, terakhir aku minta maaf melarangmu pergi terlalu lama. Iya, kamu tak mau aku menganggapmu sakit. Kamu ingin dianggap sehat. Aku tahu, kamu tak mau mengungkit ungkit masalah punggungmu. Iya, punggungmu yg sakit yg aku yakin suatu saat akan sembuh.

Maaf, jujur nafasku ikut tercekat saat hanya bisa mendengarmu tersengal-sengal saat kita bertelefon. Maafkan aku yg hanya bisa cerewet mengingatkanmu. Dan bahkan jika mungkin, ambillah sebagian nafasku saat rongga dadamu terasa berat.

Pacarku, jika sebagian orang diluar sana berkata bahwa Hawa tercipta dari tulang rusuk Adam. Maka aku berani dengan lantang berkata lain, jadikanlah aku tulang rusukmu. Ambillah beberapa ruas tulangku. Atau ubah diriku menjadi setumpuk tulang dan jadikanlah aku penopang tubuhmu yg kecil itu. Ijinkanlah aku, meskipun aku tau kau akan lebih senang bila aku berjalan sambil menggendongmu, daripada kita harus saling bertukar tulang rusuk.


Pacarku, sekali lagi maafkan aku yg cengeng ini. Dan asal kamu tahu, semakin aku tahu kekuranganmu, semakin besar pula cinta dan sayangku untukmu.



Dari Pacarmu yg cerewet,
Imam


semoga kamu cepat sembuh..