Senin, Juni 18, 2012

Jogja...........

Berawal dari sebuah obrolan kecil: "Kita kapan-kapan jalan ke luar kota berdua ya",
berangkatlah saya dan *uhuk* pacar ke Jogja setelah rencana sekian lama.
Enggak sih, tujuan utama bukan ke Jogja-nya, tapi pantai.
Karena si pacar emang pengennya liat laut, daripada liat muka gue terus, eneg. #apasih
Dan karena memang hari itu si pacar ulangtahun, maka........ #tatak #dess
BERANGKAT KE PANTAIIIII!


Salah satu pantai di Gunungkidul yang pernah gue posting dulu, Pantai Krakal.

There we goes,

Seperti biasa bermodal google maps, ya karena gue gak pernah ke pantai seputar Gunungkidul juga naik motor.
Berangkatlah kami dari Jogja pada Minggu pagi.

Pantai di Gunungkidul emang aslinya itu satu deret, jadi ada pantai Baron, Krakal, Krukup, dan sebagainya.
Tapi ya dari denger-denger aja, katanya yang bagus Indrayanti.
Secara memang pantai itu agak jauh, karena emang urutannya di agak terakhir dari deretan pantai-pantai tadi, jadi mungkin... mungkin....
gak banyak turis dateng kesana jadi ya gak rame-rame banget lah.
Karena memang pas lewat di Rute ke Pantai Baron masih banyak bis pariwisata, tapi ya mereka ambil rute pantai-pantai di deretan awal, mungkin karena lebih dekat.

Dan ternyata emang jauh, jalan naik turun dan berkelok, walau memang mungkin jalanan yang bagus sehingga secara gak langsung udah memudahkan untuk akses kesana.
Ya mungkin pemerintah udah sadar dan peduli kali ya akan potensi wisatanya, makanya jalan rayanya aspalnya keliatan masih baru sepanjang jalan.
*tepuuk tangaaaan*


Kemudian,
Efek dari jalan berkelok, naik turun dan gak abis-abis tadi, pacar mual dong. #pfffft
yang setelah usut punya usut, itu efek perut mules yang kegoncang-goncang, trus jadi mual -,-

Singkat cerita, secara gue juga gak ngerti mau ngetik apa orang di jalan juga nyetir doang
TIBALAH KAMI DI PANTAIII... #gaksante #padahaludahdipante

 Pantaiiii..... *insert muka norak here*

 dari tadinya sepi...

 ... sampai akhirnya tetep aja rame -,-

Mak, kenapa kamu tinggalin aku mak.... *ngomong sama rumput laut yang bergoyang*



Mas kasian mas, dari kecil belum makan..

 Puas di pantai, kami langsung pulang.
Tak lupa nyumbang anak-anak yatim dan fakir miskin berantem dikit bentar di jalan.
Ya namanya orang pacaran ya, berantem dikit wajar :)


Jogjakarta
3 Juni 2012



Happy Birthday @menyunyun.... senyumnya mana senyumnya :)












Catatan :

 
Pesenan dari Rigel Adit sama Ade Julizar, makan noh foto gue berdua. muahahaha


Senin, Mei 14, 2012

Hidup ini indah

Dulu, hidup itu seperti melewati taun demi taun.
Dan Desember nampak seperti hari sabtu, that's why I love this month like crazy.
Saat tahun yang kita jalani mulai terasa berat, dalam hati hanya berharap: Desember cepatlah datang, dan segeralah ganti tahun yang buruk ini.

Kini, hidup seperti hanya terhitung mingguan.
Saat Sabtu datang, seolah seperti: Oke, minggu ini aku bisa bertahan.
Dan Minggu menjadi saat istirahat dari perjuangan minggu sebelumnya.
Saat senin datang: Yak, minggu berganti dan aku harus bisa bertahan hinggu Sabtu nanti.

Dan gak mustahil juga, kelak akan merasa bahwa perjuangan akan dihitung perhari.
Seperti orang-orang yang cukup berharap hari ini mereka bisa makan, hari ini mereka harus pulang membawa senyum untuk orang yang mereka sayangi.

Layaknya orang kebanyakan, semoga nanti hidup akan terhitung benar-benar hingga seluruh kita hidup.
Hingga kita bisa berucap: Tuhan, aku telah bertahan selama hidupku ini dan kurasa cukup. Ijinkan aku beristirahat dan memulai hidup baru lagi.




Oke sih, random.
Selamat pagi.
Dan ingat, hidup ini indah...

Minggu, Januari 15, 2012

Kepada Bidadari Pewujud Mimpi

Selamat malam, sayang.
Ya, 'sayang'.
Sapaan yang mungkin belakangan lebih sering kita ucapkan.
Yaiyasih, secara udah jadian :p

Mungkin kamu bingung kenapa tiba-tiba aku menulis surat ini.
Sebut saja aku sedang ikut program: 30 Hari Menulis Surat Cinta.
Iya, aku ngerti kamu pasti bingung.
Program apa itu? Dan kenapa pula aku mengikutinya?
Kelak bertanyalah dan akan kuperkenalkan sedikit duniaku :)

Kali ini aku cuma ingin bilang, apa yang terjadi belakangan ini mungkin adalah mimpi terbesarku saat kecil dulu.
Saat aku masih sebatas mengagumimu dan hanya memandang dari jauh seperti bocah cupu.
Aku masih ingat caramu mengenakan jaket coklatmu yg lengannya selalu kau gulung se-siku.
Atau aku yg memperhatikan caramu berjalan dan mencuri pandang dari belakang.
Atau aku yang terkejut bukan kepalang, saat tahu kita bisa kembali bersekolah di tempat yg sama untuk kedua kalinya.

Dan berjalannya waktu, aku makin tenggelam di duniaku. Dunia yang tentu tak pernah terpikir akan ada kamu di dalamnya.
Mungkin dulu kita seperti rel kereta, saling beriringan tapi tak akan mungkin untuk bersatu.

Eh ini udah ngalor ngidul belum ya? Maaf, kenangan tentangmu terlalu banyak dan jauh. Suka gak fokus jadinya.

Dan jujur sekarang aku masih belum percaya kalau kita bisa seperti ini.
Saat aku bisa dengan mudahnya mengucap sayang padamu dan tentu kau yang selalu setia membalasnya :)

Sekarang, ijinkan aku berterimakasih atas tangan kiri yang selalu kau sediakan untuk kugenggam saat lalu lintas melambat.
Juga atas senyum manis yang tak lupa kau pasang saat kita berjumpa diam-diam.
Terimakasih kini kau mewujudkan mimpiku dulu.


Dari pria yang mencintaimu,
Imam

Senin, Oktober 10, 2011

Kopdar Masak @ResepMini


Minggu lalu (2 okt 2011) setelah diundang secara langsung oleh Mbak Astrid (@AkuSukaMasak) untuk meramaikan acara Kopdar Masak @ResepMini di Warung Wedangan Jl. Brotojoyo 4D no 15a Semarang yang disupport oleh Kecap Black Gold.

Tadinya ingin pula mengajak beberapa teman dari komunitas Fiksimini untuk ikut bergabung masak. Tapi ya karena lagi pada berhalangan, yasudah terpaksa saya datang sendiri. Bermodalkan perut kosong :9
#dikeplak

Perwakilan dari beberapa komunitas di Semarang juga terlihat ikut meramaikan kopdar masak tersebut. Malah perwakilan dari komunitas Jaringan Rumah Usaha dan dari DotSemarang ikut meramaikan masak bersama.

Mbak Astrid (kiri) dan Thia sedang masak..... atau lagi curhat?? #dikeplak

Masakan Andalanku menjadi tema yang diangkat dalam kopdar kecap ini. Astrid memasak Spaghetti Ayam Kecap, Thia dari DotSemarang memasak Udang Galau, dan Sri dari JRU memasak Ayam Teriyaki disertai sup tahu ayam yang memang sangat pas dinikmati bersama dengan nasi gratis hangat.


Dan setelah masakan selesai, semua terpaksa menjadi juri dan mencicipi masakan sambil berkomentar yang bagus-bagus, karena para peserta masih membawa wajan panas dan pisau di kedua tangan mereka. Tentunya sambil icip mengicip masakan dilanjutkan dengan ngobrol seru dan berbagi ilmu mengenai tips-tips memasak, terutama dari @AkuSukaMasak.

Masakan hasil dari Mbak Astrid dan Thia :D  
Selain acara kopdar masak, Kecap Black Gold juga mengadakan lomba di Facebook Fanpage-nya yang bertema Masakan Andalanku dengan hadiah renovasi dapur senilai 50 juta rupiah lhoo :D *brb ikut lomba*


Kamis, Oktober 06, 2011

belum punya judul #15HariMenulisDiBlog

"Untung tadi kita sempet lari! Gak jadi kepergok deh. Hahaha."
Ujarmu polos, sesaat setelah kita dapat tempat duduk di warung yang sedang ramai itu.
Dan kau mulai bisa berceloteh lagi.

Ya, kau memang tak pernah ingin ada yang memergoki kita jalan berdua.
Matamu tak pernah berhenti bergerilya saat kita di keramaian.
Langkahmu cepat seperti kuda Diponegoro telat datang ke perang.
Walau tentu wajahmu tak seperti kuda.
Justru seperti Cinderella yang datang ke pesta dansa, tanpa disiksa ibu tiri terlebih dulu.
Cinderella yang sempat facial ke salon sebelum datang ke pesta.
Cinderella yang wajahnya segar, alih-alih seharian lelah mengerjakan pekerjaan rumah.
Sempurna, tanpa cela.

Maaf, kalo sudah membahas kesempurnaanmu, aku suka salah fokus.

Dan seperti jendral perang pula, kau telah menyiapkan seribu alasan untuk menyangkal kehadiranku.
"Bukan! Ini adikku kok" , cetusmu.
bahkan mungkin kalo orang masih tidak percaya,
ya iyalah gak percaya, kita bahkan juga gak mirip sama sekali.
Sepupu jauh dari luar kota adalah peran terakhir yang mungkin akan kumainkan.

Tapi tak apalah.
Aku tak pernah mempermasalahkan kegiatan lari-kejar-tayang kita ini lebih lanjut.
Toh jika kita cuma berdua, itu lebih baik.


"Tadi kira-kira mereka liat kita gak ya??" , lanjutmu, masih penasaran.
"Gak ngerti. Mereka yang mana aja aku gak tau."
"Yang tadi, cewek dua pake baju biru sama ijooo.."
"Gimana bisa liat, aku langsung kamu tarik gitu -,-"
"Hahahahaha", tawamu tengil.

Tak lama pesanan pun datang.
Baguslah, kita tak perlu berdebat soal temanmu-pakai-baju-apa-dan-dimana lagi.
Aku lebih suka membahas tentang kita berdua saja.
Dan kini kau pun malah mulai asik mengacak-acak menumu sendiri.

"Kok gak dihabisin telurnya? Gak suka pedes?" , kulihat ada potongan cabe di situ.
"Suka dong! Cewek kalo suka makan pedes bagus tau. Memperlancar produksi ASI."
"-,-"
"Aku memang porsi makannya dikit. Pokoknya kalo makan sama aku harus siap makan dua porsi. Kamu abisin ya?? Kan sayang makananku kalo kebuang."
"Katanya sayang kebuang, tapi gak dihabisin sendiri."
"hahahaha" , tawamu, tetap tengil.







Mungkin kau tak pernah menawarkan hatimu, ataupun sedikit membuka pintunya. Tapi sorotmu ikhlas saat kau sodorkan separuh telur dadar itu. Terimakasih :)

Selasa, Oktober 04, 2011

O.. Oo.. Siapa Dia?? #15HariMenulisDiBlog

Kenangan gue saat masih di taman kanak-kanak mungkin terhenti hanya pada seputaran orang.
Iya. Hanya segelintir orang yang memang temen deket gue waktu itu.
Misal saja: Wicak dan Indra, yang selalu duduk disisi dan kanan gue.
Iya, gue dari kecil juga udah egois. Maunya duduk tengah. #sikap

Kemudian perjalanan pulang yang mengharuskan menyebrangi jalan raya,
membuat ibu harus selalu menjemput anaknya ini.
Tak tega anaknya menyebrang jalan sendiri.
Dan saat pulang bersama ibu, pasti ibu jalan bersama ibu-ibu lain.
Salah satunya ibunya Nana.
Yang mungkin justru lebih banyak kami jalan berempat.
Ibu kami saling mengobrol, kami berdua hanya diam. Sambil tetap berjalan beriringan.
Ya, ritual pulang bersama Nana setiap harinya ini lah salah satu memory paling kuat saat gue masih TK.

Hingga akhirnya kami semua masuk SD.
Dan bahkan gue harus pindah rumah.
Itulah saat terakhir mungkin gue ketemu Nana.
Yang mana wajahnya aja gue gak inget -,-


....... 9 tahun kemudian ........


Hari pertama masuk STM.

"Elok? Lo Elok kan?" , beberapa mata ngeliatin gue.
Iyalah, siapa coba yg tiba-tiba berani sok akrab sama Elok, cewek tercantik se-jurusan. #cailah

"Heem, aku Elok. Siapa ya??"
"Imam, Lok. Temenmu ngaji dulu"
"Oh kamu to. Yang anak RT 9 itu kan?"
"Hooh.."

Udah sih, gitu doang.
Intinya Elok adalah tetangga gue dulu, jaman masih tinggal di rumah lama.
Jaman gue masih TK.
Dan jaman...

"Eh, Lok. Lo temennya Nana bukan??",
Tiba-tiba gue teringat nama itu.
Udah hampir 10 tahun, sejak nama itu terakhir disebut.

"Iyo. Nana yang rumahnya belakang tukang bakso itu kan?"
"Hooh.. Temen TK-ku itu. Sekarang kayak apa ya bentuknya? Hahaha"
"Liat aja gih fesbuk-nya. Ada di list-ku."
"Oh iyaa.." #tepokjidat

............ malam harinya ............


 "Oh ini Nana sekarang?? Lucu, pake krudung lagi sekarang."
batin gue malam itu.

Tak lama laptop gue matiin.
Paketan internet abis cyiin. #lah


.......... keesokan harinya ..........


"Eh Lok, fesbuk Nana udah ketemu dong."
"Hooo.. Terus terus??"
"Yaudah sih, pengen tau aja."
"Halah.. Naksir ya? Naksir ya?? CLBK ya??"
"Wooo... Enggak dong. hahahaha"
Lalu kamipun hanya tertawa mengingat masa-masa kecil kami dulu.

Dan kenangan selama hampir 10 taun, kembali terbang tak tersisa.





"Nana bukan tipe gue sih ternyata", lanjut gue dalam batin.
#diinjek-injek #samapembaca #cailahpembaca