Yang Terakhir, kenapa?
Sudah 9 bulan, ya, kalau sesuai kelakarku : kalo ibu hamil, udah lahir ini.
Tapi sudahlah, ini bukan tentangku. Ini tentangmu.
Iya, kamu..
Selama ini kamulah yang selalu jadi yang terakhir.
Terakhir mencium tanganku saat aku pamit pulang, setiap malam
Terakhir kali kutemui, setelah seharian aku jenuh dan membutuhkanmu untuk bersandar.
Terakhir kudengarkan anjuranmu, setelah sekian lama aku kokoh pada kekeras kepalaanku.
Seperti melawan doktrin yang selalu membuktikan pertama adalah yang terbaik,
tapi kali ini kaulah yang ada di sisi itu.
Kau terakhir, dan kau terbaik.
Kudengar kali ini kau sedang sakit,
Senang bisa...